Kesehatan

5 Kebiasaan Digital yang Diam-Diam Menguras Kesehatan Mental

Kebiasaan Digital yang Diam-Diam Menguras Kesehatan Mental – Di era digital seperti sekarang, hampir semua aspek kehidupan kita tak lepas dari layar. Mulai dari bekerja, belajar, hingga bersosialisasi kini di lakukan memlaui perangkat digital seperti smartphone, laptop, atau tablet. Meski memberikan kemudahan luar biasa, penggunaan teknologi yang berlebihan dan tidak bijak justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental. Ironisnya, kebiasaan-kebiasaan ini sering kali terlihat sepele, padahal dalam jangka panjang dapat menimbulkan stres, kecemasan, hingga gangguan psikologis lainnya.

Berikut ini llima kebiasaan digital yang diam-diam bisa menguras kesehatan mental menurut berbagai pakar psikologi dan riset kesehatan.

 1. Scroll Media Sosial Tanpa Henti

Salah satu kebiasaan paling umum yang diam-diam berbahaya adalah terlalu sering scrolling media sosial. Sekilas memang menyenangkan melihat konten lusu, foto teman, atau berita terkini. Namun tapa di sadari, terlalu lama terpapar media sosial bisa memicu perasaan tidak puas terhadap hidup sendiri, membandingkan diri dengan orang lain, dan memperoleh kecemasan sosial.

Menurut studi dari University of Pennsylvania, penggunaan media sosial secara berlebihan berhubungan langsung dengan meningkatnya perasaan kesepian dan depresi, terutama pada anak muda. Terlebih lagi jika aktivitas ini di lakukan menjelang tidur, bisa memburuk kualitas tidur dan menyebabkan kelebihan mental keesokan harinya.

 2. Notifikasi Berlebihan Menyebabkan Stres Kronis

Setiap terdengan suara dari notifikasi yang masuk mungkin terdengar biasa saja. Namun, otak kita terus-menerus terganggu setiap kali menerima notifikasi dari aplikasi pesan, email, atau media sosial. Riset dari UC Irvine menyebutkan bahwa notifikasi digital menyebabkan peningkatan kadar kortisol (hormon stres) secara konstan, karena otak dipaksa untuk switch task setiap kali terganggu oleh suara atau tampilan notifikasi.

Dalam jangka panjang, stres ringan yang terus-menerus ini bisa menumpuk menjadi kecemasan kronis, merupakan fokus, dan membuat seseorang merasa selalu “siaga”, padahal tubuh butuh waktu tenang.

Baca Juga: Tips Mengatur Gaji Bulanan Agar Bisa Nabung dan Beli Rumah

 3. Terlalu Lama Menatap Layar Tanpa Istirahat

Kebiasaan menatap layar terlalu lama, terutama tanpa jeda, dapat menyebabkan apa yang di kenal sebagai Computer Vision Syndrome atau sindrom kelelahan mata digital. Gejalanya termasuk mata kering, sakit kepala, hingga kelelahan mental. Kondisi ini tidak hanya mengganggu kesehatan fisik, tetapi juga berdampak pada suasananya hati dan kestabilan emosional.

Psikolog menyarankan untuk menerapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit menatap layar , istirahatkan mata selama 20 detik dengan melihat benda sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter). Ini membantu mata dan otak untuk relaksasi sejenak dari tekanan visual.

 4. Multitasking Digital yang Justru Menurunkan Produktivitas

Banyak orang menganggap bahwa multitasking adalah tanda produktivitas. Padahal menurut sejumlah penelitian, melakukan banyak tugas digital secara bersamaan justru menurunkan kualitas fokus dan memicu stres. Misalnya, membuka banyak tab browser, membalas pesan sambil menonton vidio, atau mengerjakan tugas sambil mengecek media sosial.

Otakmu sebenarnya tidak di rancang untuk memproses banyak informasi berbeda secara bersamaan. Akibatnya, performa kognitif menurun, mudah lupa, dan rentan mengalami mental fatigue atu kelebihan mental yang mengganggu stabilitas emosional.

 5. Kecanduan Digital dan Kesulitan Detoks Teknologi

Salah satu dampak jangka panjang dari gangguan digital berlebihan adalah munculnya gejala kecanduan. Ketika seseorang langsung merasa cemas jika jauh dari ponsel, tidak tenang tanpa internet, atau terus menerus mengecek notifikasi gangguan perhatian.

Kondisi ini membuat seseorang sulit menikmati waktu “sunyi”, sulit fokus dalam percakapan langsung, dan secara tidak langsung memperburuk hubungan sosial. kecanduan digital juga dikaitkan dengan insomnia, rasa cemas, dan gangguan perhatian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *